Muhasabah cinta ku,
Hembusan angin sepoi melagu,
Rentak tari ayunan daun gemalai,
Kicipan irama bersahut sahutan,
Iringan sang kecil ria didebungaan,
Lentukkan merah,kuning,putih,hijau kiri dan kanan,
Berbuai haruman menkhayalkan,
Terpesona mata tak berkelipan,
Lambang agung menceritakan,
Menyatakan kesah taman menawan,
Hendak ku peluk erat tak ku lepaskan,
Ku kutip kutip dan ku sematkan,
Permata berharga berkelip kelipan,
Pada kalam bicara membicarakan.
Muhasabah cinta ku,
Didunia penuh dugaan dan tipuan,
Mana mungkin boleh berseorangan,
Perlu pimpinan dan pedoman,
Petunjuk jalan obor menyala dihadapan,
Menyatakan segala itiqad orang beriman,
Menuju makrifat mengenal tuhan,
Memadamkan taqlid mengarif dan menyakinkan,
Fahamkan kami dalam mengenal mu,
Agar terus mengagung dan membesarkan mu,
Meredai segala ketentuan mu,
Moga jiwa yang kelam bercahaya dengan hidayah mu,
Muhasabah cinta ku,
Ku sapu hilangkan debu debu menepu,
Ku siram lagu noktah penyesalan,
Ku bajai dengan akhlak pujian,
Ku genggami azam berpanduan,
Moga mungkin dapat diputuskan,
Segala nafsu ammarah dan mazmumah,
Ingin ku naik martabat hati,
Sirus Salikin ila ibadati rabbil alamin,
Cahaya hati dan iman,
Jambatan menuju jalan akhirat,
Biar bicara agung menuju matlamat.
Mahasabah cinta ku,
Pada kalam agung mu,
Bukan senang walau mudah dipandang,
Harus ada usaha dan cita cita,
Tinggikan tekat dan azaman,
Musyafahah,talaqi, bersanad, izin murabi,
Disyarati untuk pandangan ilahi,
Luaskan taufiq ku pada kekelaman waktu ini,
Ikatkan hati ni jangan lepaskan lagi,
Pada usia yang penat dalam luas dunia mu,
Moga cahaya syafaat kalam mu,
Menjamin guam bicara alam selepas ini.
Muhasabah cinta ku,
Pada guru yang membuka hati ku,
Pada usaha yang tak pernah jemu,
Memberi jalan dan bimbingan yang berpanjangan,
Memperkenalkan bicara mengagungkan,
Pada pewaris pewaris nabi ketinggian ilmunya,
Al Ghazali, As Syafiee,An Nawawi,
Pada hizib,ratib zikirullah pembersih hati,
Qasidah selawat amalan amalan sunah pada ketinggian cinta Rasul Habibullah,
Kau buka hati hati kami yang malap gelap,
Bicara doa doa mu meresap menyerap,
Cetuskan hati rohani sanubari kami,
Bangkit lah lawan nafsu mu,
Kita kini sudah gersang dalam garis menanti,
Bangunlah dan gagahkanlah langkah perjuang,
Terus menyahut tidak toleh kebelakang,
Terbitkan kudarat mu langkah berbaki,
Bantulah kami dalam dakian ini,
Kadang tak kuat perlu sokongan,
Takut terkulai jatuh tak kesampaian.
Muhasabah cinta ku,
Cukuplah Allah bagi ku, Islam agama ku dan Nabi Muhammad nabi dan rasul ku...
Nukilan rasa pendosa,
AA SM
10.12.2015